Menjadi Sederhana di Media Sosial
Menjadi Sederhana di Media Sosial Ditengah keheningan, suasana memaksaku untuk dapat terhubung dengan orang lain. Beberapa detik selanjutnya, wajahku sudah terpapar dengan cahaya layar handphone yang sudah terkoneksi dengan internet dan media sosial. Aku ber- Aparatte -, menghilang, kemudian jatuh-terjerembab, terdesak dengan derasnya arus informasi, aku jatuh dalam keriuhan ‘koneksi’. Dan bermenit-menit selanjutnya, aku memenuhi tuntutan otakku, “aku tidak benar-benar sendiri’. Aku percaya, siapapun orangnya, pasti mengalami jeda, sebuah suasana yang menuntut untuk dapat terhubung dengan orang lain. Layaknya sebuah kodrati, “manusia butuh orang lain”. Sebelum aku menulis ini, aku melakukan riset dan mencari dasar, sebuah teori tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan seonggok daging yang disebut manusia ini. Dan aku menemukannya, bejibun teori sebenarnya, Aah aku tidak mau tulisan ini membosankan, biar itu jadi urusan fakultas sebelah. Mari kita agak berf...