Pendekatan yang Waras demi Menjalani Hidup yang Baik; Petuah dari si Bodo Amat

Aku sudah membaca banyak buku, dan aku jatuh cinta pada buku ini. Sebuah buku pengembangan diri yang mewakili generasi ini, sebuah pendekatan yang berbeda, alih-alih memberi motivasi, pesan pertama yang ditawarkannya adalah “Jangan Berusaha”.  Manson mengajak kita untuk mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya, baginya ini adakah sumber kekuatan yang nyata. Manson menegaskan This book will not teach you how to gain or achieve, but rather to lose and let go. It will teach you to take inventory of your life and scrub out all but the most important items. It will teach you to close your eyes and trust that you can fall backwards and still be okay”. Tulisan ini didedikasikan untuk menghimpun kata-kata magis manson dalam bukunya, seperti apa yang ditulisnya, ini adalah nilai-nilai yang merupakan sebuah pendekatan yang waras demi menjalani hidup yang baik.

Andaikata Buah—Ini Sarinya
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
The Subtle Art of Not Giving a f*ck
Mark Manson, 2018

Rizal Fanany— Karena hidup susah sekali untuk di teorikan, maka belajarlah. Semua itu proses.  Disini terlampir, nilai-nilai yang dapat kamu gunakan untuk menjalani hidup lebih baik.

# 1 Masalah adalah justru memedulikan terlalu banyak hal yang dangkal dan palsu, Anda akan membiarkan hidup Anda demi mengejar fatamorgana kebahagiaan dan kepuasan. Kunci untuk kehidupan yang baik bukan tentang memedulikan lebih banyak hal; tapi tentang memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting.

#2 Ia hebat karena kemampuan sederhananya untuk jujur pada diri sendiri sepenuhnya dan setulusnya—terutama mengakui hal-hal paling buruk yang ada pada dirinya sekalipun—dan untuk membagikan perasaannya tanpa segan atau ragu.

#3 Untuk bisa mengatakan bodo amat pada kesulitan, pertama-tama Anda harus peduli terhadap sesuatu yang jauh lebih penting dari kesulitan.

#4 Apa pun masalah Anda, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah. Sayangnya, bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sederhana itu. Itu karena mereka menghadapi masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut; a) Penyangkalan, b) Mentalitas korban, para korban ini memilih untuk menyalakan orang lain atas masalah mereka atau menyalakan situasi di luar diri mereka. Keduanya membuat mereka merasa nyaman dalam jangka pendek, namun ini justru menuntun pada hidup yang rapuh, neurotisme, dan pengekangan emosional.

#5 Karena kebahagiaan membutuhkan perjuangan. Kebahagiaan tumbuh dari masalah. Kegembiraan tidak keluar dari tanah seperti bunga aster dan pelangi.

#6 Anda harus menentukan pilihan. Anda tidak mungkin memiliki hidup yang bebas dari rasa sakit. Pertanyaan tentang kenikmatan tergolong mudah karena setiap orang memiliki jawaban serupa. Pertanyaan yang lebih menarik adalah tentang penderitaan. Derita apa yang ingin Anda hadapi?
#7 Siapa diri Anda yang sebenarnya ditentukan oleh apa yang ingin Anda perjuangkan.

#8 Segelintir orang yang berhasil menjadi unggul di suatu bidang, meraih posisi tersebut bukan karena mereka meyakini diri mereka istimewa. Sebaliknya, mereka menjadi luar biasa karena mereka terobsesi dengan perbaikan. Dan obsesi ini berasal dari keyakinan yang tidak pernah salah bahwa mereka, dalam kenyataannya, sama sekali tidak istimewa. Ini adalah anti istimewa. Orang-orang hebat dalam suatu hal, menjadi hebat karena mereka mengerti bahwa mereka belum benar-benar luar biasa, dan bahwasannya, mereka bisa menjadi jauh lebih baik.
#9 Pengetahuan serta penerimaan terhadap eksistensi Anda sendiri yang sedang-sedang saja akan benar-benar membebaskan Anda untuk menuntaskan apa yang sungguh ingin Anda selesaikan, tanpa penilaian atau ekspektasi yang muluk-muluk.

#10 Anda akan mengapresiasi pengalaman-pengalaman sederhana hidup Anda: nikmatnya pertemanan yang simple, menciptakan sesuatu, membantu seseorang yang membutuhkan, membaca buku bagus, tertawa bersama seseorang yang Anda sayangi. Terdengar membosankan, bukan? Mungkin karena hal-hal semacam ini biasa saja. Namun juga mungkin karena satu alasan: itulah yang benar-benar berarti
#11 Saat kita merasa memilih masalah yang kita hadapi, kita merasa lebih berkuasa. Ketika kita merasa bahwa suatu masalah datang karena dipaksakan, bertentangan dengan kehendak kita, kita merasa menjadi korban dan menjadi sedih. Menerima tanggung jawab atas masalah yang kita hadapi menjadi langkah pertama untuk menyelesaikannya.

#12 Banyak orang enggan bertanggung jawab atas permasalahan mereka karena mereka percaya bahwa mengambil tanggung jawab terhadap suatu masalah sama dengan menjadi pihak yang dipersalahkan atas masalah Anda.

#13 Ada perbedaan antara menyalahkan sesorang atas situasi yang terjadi pada Anda dan bahwa orang tersebut memang sungguh bertanggung jawab atas keadaan yang kita alami. Tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas keadaan Anda kecuali diri Anda sendiri. Banyak orang yang mungkin disalahkan atas ketidakbahagiaan Anda, namun tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas ketidakbahagiaan Anda selain Anda. Ini karena Anda selalu harus memilih bagaimana Anda memandang sekitar Anda, bagaimana Anda bereaksi terhadapnya, bagaimana Anda menilai sesuatu. Anda selalu harus memilih ukuran yang Anda gunakan untuk menilai pengalaman Anda.

#14 Keindahan permainan poker ada pada bahwa sekalipun bersandar pada keberuntungan, keberuntungan itu tidak menentukan hasil akhir pertandingan. Seseorang bisa saja mendapatkan kartu yang jelek, dan mengalahkan seseorang dengan kartu yang sangat bagus. Tentu, orang yang mendapatkan kartu yang bagus di atas kertas sepertinya memiliki kesempatan menang lebih besar, tetapi pada akhirnya sang pemenang ditentukan—ya, bisa Anda tebak—pilihan yang dibuat setiap pemain selama permainan berjalan.

#15 Alih-alih ngotot untuk mencari kepastian, kita sebaliknya terus berupaya untuk mencari keraguan: keraguan tentang keyakinan kita sendiri, keraguan tentang perasaan kita sendiri, keraguan tentang apa yang dipersiapkan masa depan untuk kita jika kita tidak keluar dan menciptakannya sendiri. Dan disisi lain, daripada berusaha menjadi benar setiap saat, sebaliknya kita cari tahu bagaimana kita bisa keliru setiap saat. Karena kita memang demikian, kekeliruan membuka kemungkinan adanya perubahan.
#16 Hukum menghindar manson: Semakin banyak bahaya yang mengancam identitas Anda, semakin Anda berusaha menghindarinya. Hukum manson berlaku untuk hal yang baik dan buruk dalam kehidupan. Inilah mengapa orang takut sukses—untuk alasan yang sama mereka takut gagal: konsekuensi yang akan mereka jalani rupanya mengancam keyakinan mereka tentang identitas diri mereka sendiri. Menjadi seniman Tak Laku jauh lebih mengerikan ketimbang menjadi seniman yang Tak pernah Didengar. Setidaknya Dia nyaman denan sebutan Seniman yang Tak Pernah Didengar.

#17 Cara Menjadi Tidak Terlalu Pasti pada Diri Sendiri

Pertanyaan #1: Bagaimana Jika Saya Salah? 
Pertanyaan #2: Apa artinya jika saya keliru? 
Pertanyaan #3: Apakah kekeliruan akan menciptakan permasalahan yang lebih baik atau buruk ketimbang permasalahan saya sekarang, baik untuk diri saya maupun orang lain.

#18 Perbaikan dalam segala bidang, dilatarbelakangi oleh ribuan kesalahan kecil, dan besarnya kesuksesan Anda berdasar pada berapa kali Anda gagal melakukan sesuatu. Jika sesorang lebih baik daripada Anda mengenai suatu hal, sepertinya itu karena dia telah mengalami kegagalan lebih banyak daripada Anda. Jika seseoang lebih buruk dari Anda, sepertinya itu karena dia belum mengalami semua pengalaman belajar yang menyakitkan seperti yang anda rasakan.

#19 Prinsip “Lakukan Sesuatu”


Saat masih SMA, guru Matematika saya Mr. Packwood selalu berkata, “ Jika kalian terhenti di satu soal, jangan duduk saja dan hanya memikirkan hal itu; mulailah mengerjakannya. Bahkan jika kalian tidak tahu apa yang akan kalian lakukan, satu tindakan sederhana, yaitu mulai mengerjakan pada akhirnya akan membuat beberapa ide yang tepat muncul di kepala Anda, ini terdengar seperti sebuah mantra:

Jangan hanya duduk-duduk. Lakukan sesuatu. Jawaban akan muncul. 
Tindakan bukan hanya efek dari suatu motivasi; ini juga menjadi penyebab suatu motivasi

                               Aksi – Inspirasi – Motivasi

Jika Anda kurang motivasi untuk membuat suatu perubahan dalam hidup Anda, lakukan sesuatu—apapun itu, sungguh, kemudian manfaatkan reaksi dari aksi tersebut sebagai cara untuk mulai memotivasi diri Anda sendiri.
#20 Jika kita mengikuti prinsip “lakukan sesuatu”, kegagalan terasa tidak penting. Ketika standar kesuksesan hanya “melakukan sesuatu”—ketika setiap hasil dianggap sebagai sebuah kemajuan dan penting, inspirasi dilihat sebagai imbalan ketimbang suatu prasyarat—kita mendorong diri kita lebih maju. Kita merasa bebas untuk gagal. Dan kegagalan itulah yang menggerakkan kita ke depan.     
 Kadang itulah yang perlu dilakukan agar bola salju menggelinding, tindakan diperlukan untuk menginspirasi motivasi agar tetap ada. Anda bisa menjadi sumber inspirasi Anda sendiri. Tindakan selalu ada dalam jangkauan Anda. Dan cukup dengan menggunakan ukuran “melakukan sesuatu” untuk menilai kesuksesan Anda—maka kegagalan pun akan mendorong Anda maju ke depan.

#21 Kepercayaan adalah bahan baku paling penting dalam segala jenis hubungan. Alasannya sederhana, tanpa kepercayaan, suatu hubungan sesungguhnya tidak berarti apapun. 


#22 Kematian membuat kita takut. Dan karena menakutkan, kita menghindar untuk memikirkannya, membicarakannya, kadang bahkan mengakuinya, bahkan ketika itu terjadi pada seseorang yang dengan kita. Namun dengan cara yang aneh, berlawanan, kematian menjadi sebuah cahaya yang mampu menerangi bayangan makna-makna kehidupan. Tanpa kematian, semua terasa tidak penting, semua pengalaman, semua ukuran dan nilai tiba-tiba nol.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Sederhana di Media Sosial

Sosok Sekilas

Siap Mengabdi dan Memberi Solusi: Mahasiswa UM Luncurkan Program Gubug Mentari